Januari 2013

Menampilkan Array dengan For Pada C++


Contoh kali ini adalah bagaimana menampilkan array dengan for. Langsung saja berikut contohnya.
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void main()
{
int wahid[5] = {0,2,4,6,8};
for (int x=0;x<5;x++)
{
cout<<"Index ke ["<<x<<"] = "<<wahid[x]<<endl;
}
getch();
}
Setelah dieksekusi, hasilnya seperti berikut :

Array dengan for

Untuk contoh program C++ yang lain, anda dapat lihat di artikel saya yang lain. Klik disini.

Demikian pembahasan kali ini, Jika ada yang tidak dimengerti jangan sungkan untuk tinggalkan komentar. Jika ini bermanfaat, silahkan dibagikan keteman.
Selengkapnya

Membuat segitiga bintang pada C++

Pembahasan kali ini tidak jauh berda dengan pembahasan saya pada artikel sebelumnya tentang contoh penggunaan for pada c++. Perbadaannya hanya pada bagaimana memodifikasi penggunaan for. Pada kesempatan ini saya akan memberikan contoh penggunaan for dalam for, yaitu dengan menampilkan karakter bintang berbentuk segitiga. Untuk lebih jelaskan perhatikan contoh berikut.

#include<iostream.h>
int a,b;
void main(){
for(a=1; a<=10; a++){
                for(b=1; b<=a; b++)
                cout<<"*";
                cout<<endl;
}
}
Setelah dieksekusi maka outputnya seperti berikut :

Segitiga Bintang
 Demikian pembahasan kali ini, Jika ada yang tidak dimengerti jangan sungkan untuk tinggalkan komentar. Jika ini bermanfaat, silahkan dibagikan keteman.
Selengkapnya

Menghitung Luas Persegi Panjang Menggunakan Fungsi pada C++

Penggunaan fungsi atau function dalam membuat suatu program adalah suatu alternatif penulisan coding agar coding yang ditulis tidak telalu panjang. Dengan menggunakan fungsi, kita dapat menghemat coding apabila terdapat coding yang harus ditulis berulang-ulang. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh sederhana berikut:
#include<iostream.h>
#include<conio.h>
int pj,lb,luaspersegi;
//membuat fungsi inputan
void persegi(){
cout<<"Masukkan panjang : ";
cin>>pj;
cout<<"Masukkan lebar : ";
cin>>lb;
}
//membuat fungsi proses hitung luas
int hitluaspersegi(int p, int l){
int luas;
luas = p*l;
return luas;
}
//membuat fungi menampilkan hasil
void cetakpersegi(){
cout<<"Luas persegi = "<<luaspersegi;
}
//menjalankan program utama
void main(){
persegi(); //pemanggilan fungsi inputan
luaspersegi=hitluaspersegi(pj,lb); //pemanggilan fungsi proses hitung luas
cetakpersegi(); //pemanggilan fungsi menampilkan hasil
getch();
}
Setelah dieksekusi maka hasilnya seperti berikut :


Demikian contoh penggunaan fungsi pada c++. Jika ini bermanfaat, silahkan dibagikan ke teman. Dan jangan sungkan meninggalkan komentar jika ada pertanyaan atau unek-unek dikepala.
Selengkapnya

Contoh Penggunaan For Pada C++

Perintah for pada C++ adalah suatu instruksi perulangan dengan kata kunci tertentu yang dieksekusi dengan batas akhir. Artinya untuk mengeksekusi suatu program, harus ada nilai awal dan nilai akhir. Perhatikan contoh sederhana berikut:

Contoh 1

#include<stdio.h>
#include<conio.h>
int main()
{int n,a;
printf("Input Angka : ");
scanf("%d",&n);
for(a=1;a<=n;a++){
printf("%d ",a);
}
getch();
}
Setelah dieksekusi maka hasilnya seperti berikut :
Contoh For pada C++

Contoh 2

#include<stdio.h>
#include<conio.h>
int main()
{int m,n,a;
printf("Input Nilai Awal : ");
scanf("%d",&n);
printf("Input Nilai Akhir : ");
scanf("%d",&m);
for(a=n;a<=m;a++){
printf("%d ",a);
}
getch();
}
Setelah dieksekusi maka hasilnya seperti berikut :
Contoh 2 : For pada C++

Perhatikan perbedaan kedua program diatas. Program pertama nilai awalnya ditentukan oleh program dan nilai akhirnya tergantung inputan user. Sedangkan program kedua nilai awal dan nilai akhinya tergantung pada inputan user.
Jika anda ingin merubah urutan perulangannya dari terbesar ke terkecil, modifikasi perintah a++ menjadi a--. Atau anda dapat mengganti a++ menjadi a+2 atau a+3 atau a+4 dst. tergantung kebutuhan anda. a++ berarti setiap perulangan ditambah dengan 1. a+2 berarti ditambah 2 dst.

Sekian dulu potingan kali ini. Jika ada pertanyaan, jangan sungkan untuk tinggalkan komentar. Jika ini bermanfaat, silahkan dibagikan ke teman.
Selengkapnya

Algoritma Menghitung Nilai akhir Mahasiswa

Postingan kali ini, tentang Algoritma menghitung nilai akhir mahasiswa. Dimana pada program nantinya user menginput STB, Nama, Nilai Tugas, Nilai Mid, Nilai Final. Algoritmanya sangat sederhana yaitu sebagai berikut :
Algoritma menghitung_nilai_akhir
{menghitung nilai akhir mahasiswa}
Deklarasi
     Integer stb;
     String nama;
     Real tgs, nmid, nfinal, nakhir;
Deskripsi
     Write(“Masukkan STB : ”);
     Read(stb);
     Write(“Masukkan Nama : ”);
     Read(nama);
Write(“Masukkan Nilai Tugas: ”);
     Read(tgs);
     Write(“Masukkan Nilai Mid: ”);
     Read(nmid);
     Write(“Masukkan Nilai Final: ”);
     Read(nfinal);
     nakhir ← (0.2 * tgs) + (0.3*nmid) + (0.5*nfinal);
     write(“Nilai akhir = ”,nakhir);
Anda juga dapat melihat contoh-contoh algoritma di tulisan saya yang lain. Ketikan "Algoritma" tanpa tanda kutip pada kolom pencarian di atas.

Demikian postingan singkat ini. Jika ada pertanyaan, jangan sungkan meninggalkan komentar. Jika ini bermanfaat, silahkan dibagikan keteman.
Selengkapnya

Sejarah dan Definisi Algoritma

>> SEJARAH ALGORITMA


Ditinjau dari asal usul kata, kata “algoritma” sendiri mempunyai sejarah yang cukup aneh. Kata ini tidak muncul di dalam kamus Webster sampai akhir tahun 1957. Orang hanya menemukan kata algorism yang berarti proses menghitung dengan angka Arab. Anda dikatakan algorist jika Anda menggunakan angka Arab. Para ahli bahasa berusaha menemukan asal kata algorism ini, namun hasilnya kurang memuaskan. Akhirnya para ahli sejarah matematika menemukan asal mula kata tersebut. Kata algorism berasal dari nama penulis buku arab yang terkenal, yaitu Abu Ja’afarMuhammad Ibnu Musa al-Khuwarizmi (al-Khuwarizmi dibaca orang barat menjadi algorism).Al-Khuwarizmi menulis buku yang berjudul Kital al jabar wal-muqabala, yang artinya “Buku pemugaran dan pengurangan” (The book of restoration and reduction). Dari judul buku ini kita juga memperoleh akar kata “aljabar” (algebra). Perubahan dari kata algorism menjadi algoritm muncul karena kata algorism sering dikelirukan dengan arithmetic, sehingga akhiran –sm beubah menjadi – thm. Karena perhitungan dengan angka Arab sudah menjadi hal yang biasa/lumrah, maka lambat laun kata algorithm berangsur-angsur dipakai sebagai metode perhitungan (komputasi) secara umum, sehingga kehilangan makna aslinya. Dalam bahasa Indonesia, kata algorithm diserap menjadi “algoritma”.
Pada tahun 1950, kata algoritma perama kali digunakan pada “algoritma Euclidean” (Euclid’s algorithm). Euclid, seorang matematikawan Yunani (lahir pada tahun 350 M), dalam bukunya yang berjudul Element menuliskan langkah-langkah untuk menemukan pembagi bersama terbesar (common greatest divisor atau gcd), dari dua buah bilangan bulat, m dan n (tapi Euclid tidak menyebut metodenya itu sebagai algoritma, baru abad modernlah ornag-orang menybut metodenya itu sebagai “algoritma Euclidean”), Pembagi terbesar dari dua buah bilangan bulat tak-negatif adalah bilangan bulat positif terbesar yang habis membagi kedua bilangan tersebut.
Misalnya, m=80 dan n=12.
Semua factor pembagi adalah1, 2, 4, 5, 8, 10, 16, 20, 40, 80
Dan semua factor pembagi 12 adalah
1, 2, 3, 4, 6, 12
Maka gcd(80,12)=4
Langkah-langkah mencari gcd(80,12) dengan algoritma Euclidean sebagai berikut :
80 dibagi 12 hasilnya = 6, sisa = 8 (atau: 80 = 6.12 + 8)
12 dibagi 8 hasilnya = 1, sisa = 4 (atau: 12 = 1.8 + 4)
8 dibagi 4 hasilnya = 2, sisa = 0 (atau: 8 = 4.2 + 0)
Karena pembagian yang terakhir menghasilkan 0, maka sisa pembagian terakhir sebelum 0, yaitu 4, menjadi gcd (80,12). Jadi, gcd (80,12) = gcd (12,8) = gcd (4,0) = 4.
Contoh-contoh algoritma yang sudah dijelaskan di atas memberi dua pesan penting. Pertama, sebuah algoritma harus benar. Kedua, algoritma harus berhenti, dan setelah berhenti,algoritma membri hasil yang benar. Menurut Donald E. Knuth dalam bukunya yang berjudul The art of Computer Programming, sebuah algoritma harus mempunyai lima ciri penting:
  1. Algoritma harus berhenti setelah mengerjakan sejumlah langkah terbatas.
  2. Setiap langkah harus didefinisikan dengan tepat dan tidak brarti-dua (ambiguous). Misalnya, pernyataan “bagilah p dengan sejumlah beberapa bilangan bulat positif”,pernyataan ini dapat bermakna ganda. Berapakah yang dimaksud dengan “beberapa”? Algoritma menjadi jelas jika langkah tersebut ditulis “bagilah p dengan 10 buah bilangan bulat positif”.
  3. Algoritma memiliki nol atau lebih masukan (input). Maukan ialah besaran yang diberikan kepada algoritma untuk diproses. Algoritma Euclidean mempunyai dua buah masukan, m dan n.
  4. Algortima mempunyai nol atau lebih keluaran (output). Keluaran dapat berupa pesan atau besaran yang memiliki hubungan dengan masukan.
  5. Algoritma harus sangkil (effective). Setiap langkah harus sederhana shingga dapat dikerjakan dalam sejumlah waktu yang masuk akal

>> DEFINISI ALGORITMA


Algoritma adalah kumpulan urutan perintah yang menentukan operasi-operasi tertentu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu masalah ataupun mengerjakan suatu tugas tertentu. Algoritma merupakan urutan langkah instruksi yang logis. Setiap langkah instruksi mengerjakan suatu tindakan aksi. Apabila suatu aksi dilaksanakan, maka operasi atau sejumlah operasi yang bersesuaian dengan aksi itu dikerjakan oleh pemroses. Bila data yang digunakan benar, maka algoritma akan selalu berhenti dengan memberikan hasil yang benar pula.
Sebagai contoh, algoritma bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya kita akan membuat algoritma pembuatan kue.
Algoritma = Resep Kue
Proses = Membuat Kue
Langkah = Campurkan 2 butir telur ke dalam adonan kemudian kocok hingga mengembang.
Untuk Contoh yang lebih detil, anda dapat melihat contoh-contoh algoritma di tulisan saya yang lain. Ketikan "Algoritma" tanpa tanda kutip pada kolom pencarian di atas.
Demikian sejarah dan definisi algoritma. Jika ini bermanfaat, silahkan dibagikan ke teman. Dan jangan sungkan meninggalkan komentar jika ada pertanyaan atau unek-unek di.kepala.
Selengkapnya

Algoritma Menampilkan Deret Bilangan Negatif dari -1 sampai -N

Postingan kali ini sangat singkat, yaitu algoritma untuk menampilkan deret bilangan. Bilangan yang akan ditampilkan mulai dari -1 sampai dengan bilangan yang diinput. Misalnya user menginput angka -5, maka bilangan yang ditampilkan -1 -2 -3 -4 -5. Begitu seterusnya sampai berapapun bilangan yang diinput.
Algoritma menampilkan_deret bilangan negatif
     {menampilkan deret angka dari -1..-N, dimana N adalah inputan dari keyboard}
Deklarasi
     Integer N, a;
Deskripsi
     Write (“Masukkan nilai N: ”);
     Read (N);
     For (a=1 to N step -1)
            Write (a);
Sekian dulu postingan kali ini. Jika ada pertanyaan, jangan sungkan untuk tinggalkan komentar. Jika ini bermanfaat, silahkan dibagikan ke teman.
Selengkapnya

Algoritma dan Flowchart untuk menampilkan deret bilangan

Postingan kali ini adalah algoritma dan flowchart untuk menampilkan deret bilangan. Perintah yang digunakan atau pada penerapannya nanti, digunakan perintah perulangan/looping dengan for. Bilangan yang akan ditampilkan mulai dari 1 sampai dengan bilangan yang diinput. Misalnya user menginput angka 7, maka bilangan yang ditampilkan 1 2 3 4 5 6 7. Begitu seterusnya sampai berapapun bilangan yang diinput.
Algoritma menampilkan_deret_bilangan
            {menampilkan deret bilangan mulai dari 1 sampai bilangan yang diinput}
Deklarasi
            Integer i,j;
Deskripsi
            Write(“Masukkan Sembarang Bilangan Bulat : ”);
            Read(i);
            For j=1 to i doWrite(j);
Dari algoritma di atas, flowchartnya seperti berikut.
Flowchart menampilkan deret bilangan
Demikian postingan kali ini. Jika ada pertanyaan, jangan sungkan untuk tinggalkan komentar. Jika ini bermanfaat, silahkan dibagikan ke teman.
Selengkapnya

Algoritma dan Flowchart Untuk Menentukan Bilangan Terbesar

Sebelum mengeksekusi suatu program, terlebih dahulu kita harus membuat algoritmanya agar output program yang kita buat sesuai dengan apa yang kita harapkan. Berikut ini saya akan memberikan contoh algoritma menetukan bilangan terbesar dari 3 bilangan yang diinput oleh user. Misalnya user menginput bilangan pertama = 6, bilangan kedua = 9 dan bilangan ketiga = 2, maka sebelum output ditampilkan oleh program akan dijalankan algoritmanya terlebih dahulu. Berikut contoh algoritmanya.
Algoritma menentukan_bilangan_terbesar
            {mencari bilangan terbesar dari 3 bilangan yang diinput}
Deklarasi
            Integer a,b,c,terbesar;
Deskripsi
            Write(“Masukkan Bilangan Pertama : ”);
            Read(a);
            Write(“Masukkan Bilangan Kedua : ”);
            Read(b);
            Write(“Masukkan Bilangan Ketiga : ”);
            Read(c);
            if (a>b) then
                        if (a>c)
                                    then write(“Terbesar = ”,a);
                                    else wrie(“Terbesar = ”,c);
                        endif
            else if (b>c)
                        then write(“Terbesar = ”,b);
                        else write(“Terbesar = ”,c);
            endif
            endif
Dari algoritma di atas, flowchartnya seperti berikut.
Flowchart Mencari Bilangan Terbesar
Sekian postingan kali ini. Jika ada yang tidak jelas jangan sungkan untuk tinggalkan komentar. Jika ini bermanfaat, silahkan dibagikan keteman anda.
Selengkapnya

Postingan Lebih Baru